Sebaliknya orang yang berpikiran pisitif selalu memandapa orang lain dengan sudut pandang yang baik. Bahkan, orang lain yangs udah jelas salah bagi dirinya, nahkan masih menganggap orang itu adalah orang baik. Semoga kita semua dijauhkan oleh Allah dari sifat buruk sangka itu dan menunjukkan kita kepada sikap berbaik sangka atau berpikiran
ï»żSetiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, akan menjadi apa diri kita bergantung pada sifat yang mana yang hendak kita tonjolkan. Jika memilih untuk menonjolkan kelebihan dan meminggirkan kekurangan kita, tentu saja itu akan menjadi hal yang baik bagi diri kita sendiri ataupun orang jika kita malah menonjolkan kekurangan dan sifat buruk, tentu saja kita sendiri akan merasa tidak nyaman begitu pun dengan orang lain di sekitar. Berikut ini adalah sifat-sifat dan kebiasaan buruk yang sebaiknya kita hilangkan dalam diri agar hidup menjadi lebih dalam bahasa Indonesia berarti perasaan tidak percaya diri dengan apa yang ada pada diri sendiri karena membandingkan dengan orang lain. Percayalah, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya tidak perlu menganggap diri kita rendah hanya karena kita memiliki kelebihan yang berbeda dengan orang lain. Yang terpenting adalah kamu harus fokus dan tonjolkan kelebihanmu dan buatlah kelebihan itu mampu menutupi adalah berpikir secara berlebihan terhadap apa pun. Tidak ada hal yang harus dipikirkan secara berlebihan apalagi sampai mengganggu hidupmu. Hidup harus terus berjalan dan segala hal datang dan terlalu memikirkan satu hal hingga membuat hidupmu terganggu, tidur tidak nyenyak, dan makan tidak enak, kamu harus segera menghentikan kebiasaan tersebut. Selain dapat mengganggu kesehatan mentalmu, kebiasaan itu juga dapat merusak kesehatan Iri dapat dimungkiri bahwa zaman sekarang media sosial sangat menguasai kehidupan kita. Apa pun dapat kita bagikan lewat media sosial, termasuk hal-hal yang dapat dipamerkan, seperti benda-benda baru nan mahal, liburan mewah, hingga kebahagiaan bersama keluarga atau kita tidak pintar-pintar menata diri dan hati saat menggunakan media sosial, akan timbul rasa iri hati dalam diri kita. Melihat orang mengendarai mobil baru, kita akan iri karena masih saja menggunakan angkutan umum. Melihat orang bahagia dengan pasangannya membuat kita iri juga karena belum mendapatkan tatalah hati kita sebelum berselancar di dunia maya agar tidak timbul perasaan iri. Namun, jika kamu sulit mengontrol hati, mengurangi bermain media sosial akan menjadi pilihan yang bijaksana. Baca Juga Jangan Khawatir, Ini 5 Cara Hadapi Sifat Pasangan yang Masih Labil 4. orang punya masalah. Kualitas diri kita akan tampak dari bagaimana kita menghadapi masalah tersebut. Kebanyakan orang akan mengeluh dengan masalah yang mereka hadapi, merasa bahwa masalah merekalah yang paling mengeluh terhadap suatu masalah ini harus kita hentikan. Selain masalahnya tidak akan selesai, mengeluh juga menandakan bahwa kita mengecilkan Tuhan. Senantiasalah bersyukur agar masalah dalam hidup kita dapat terselesaikan karena setiap masalah pasti ada jalan Mudah sangat sering kita menghentikan usaha saat mengetahui bahwa usaha tersebut sepertinya akan sia-sia atau membutuhkan waktu yang sangat lama. Jika kamu tipe orang yang seperti itu, segera ubah ada usaha yang sia-sia. Jika usaha kita terasa sangat lama, bukan berarti usaha kita sia-sia, melainkan kita harus mencari jalan lain yang lebih baik. Alangkah lebih baik jika kita selesaikan dahulu upaya kita dan kita lihat hasilnya. Jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan, itu artinya kita harus berusaha lebih keras lagi, lebih cerdas Menurunkan sering kita temui orang-orang yang mengubah target mereka hanya karena hasil dari usaha yang mereka lakukan tidak sesuai dengan tuntutan target mereka. Jika termasuk orang yang seperti itu, kamu harus ubah pola jangan turunkan target, tetapi tingkatkan upayamu. Menurunkan target sama dengan menyerah kalah pada keadaan. Jadi, jika gagal, coba lagi dengan upaya yang lebih keras, tetapi jangan turunkan, bahkan mengubah targetmu, ya!Itulah tadi sifat-sifat yang harus kamu hindari atau singkirkan dari hidup agar hidup menjadi lebih baik dan lebih positif. Baca Juga 5 Tanda Kamu Telah Kecipratan Sifat Buruk Orang Lain, Jangan Abaikan! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Ad2. Dalam masyarakat Indonesia kepentingan umum selalu di dahulukan daripada kepentingan pribadi. Ciri khas masyarakat yang terpencil hidup selalu tergantung pada alam atau tanah pada umumnya. Jadi dalam hal ini Individualisme orang terdekat kebelakang. Ad.3. Kontan/Tunai Ad.4. Sifat kongkrit (segala sesuatu yang dilakukan secara nyata)
Apa yang terpikir oleh Anda saat mendengar kata “naif”? Kebanyakan orang menganggap naif sebagai sesuatu yang buruk. Padahal, naif memiliki arti luas yang bisa bermakna positif maupun negatif. Simak uraian berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut. Apa itu naif? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI naif memiliki dua arti. Pertama, naif artinya sangat bersahaja, tidak banyak tingkah, lugu karena usia muda dan kurang pengalaman, dan sederhana. Kedua, naif artinya celaka, bodoh, dan tidak masuk akal. Hal ini menunjukkan bahwa naif memiliki arti luas, bisa positif maupun negatif, tergantung kondisi atau situasinya. Lantas, menjadi orang naif itu baik atau buruk? Orang naif adalah orang yang polos, kurang pengalaman, kurang bijaksana, dan terlalu lurus. Pada kondisi tertentu, sifat ini mungkin terkesan buruk karena bisa sangat mudah percaya atau dimanfaatkan orang lain. Namun, pada beberapa kondisi, kenaifan tak selamanya buruk. Sifat ini bisa membawa rasa optimis terhadap sesuatu. Kenaifan Anda mungkin tampak sebagai itikad baik atau kebaikan hati bagi orang lain. Ciri-ciri orang naif Untuk lebih memahami apa itu naif, Anda perlu mengenali ciri-ciri orang naif berikut ini Mudah percaya dan terlalu percaya pada orang lain meskipun telah berkali-kali dibohongi Mudah tertipu Mudah dan sering dimanfaatkan orang lain Mudah dipengaruhi orang lain Kurang memiliki pengetahuan atau pengalaman dalam hidup Usia terlalu muda Sangat bergantung pada orang lain dan tidak dapat berfungsi tanpa orang lain Kurang mampu memahami pembicaraan Selalu terlindungi, misalnya memiliki orang tua yang overprotektif Takut menerima tantangan, tidak mau mengambil risiko, dan enggan keluar dari zona nyaman Sifat naif pada seseorang bisa dipengaruhi oleh usia. Anda mungkin memiliki sifat naif karena masih muda, sehingga kurang bijaksana dalam memandang sesuatu. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman saat masih muda juga bisa membuat seseorang menjadi naif. Sebuah penelitian yang dikutip Science Daily menyatakan bahwa orang yang lebih tua cenderung lebih baik dan lebih akurat dalam memperkirakan sesuatu dibandingkan anak muda. Pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak adalah faktor yang mendasarinya. Cara mengatasi sifat naif yang negatif Pada dasarnya, sifat naif bisa diubah. Anda mungkin khawatir sikap ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Untuk itu, Anda perlu menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu tanpa mengurangi rasa optimisme atau kebaikan hati Anda. Berikut ini beberapa cara mengatasi sifat naif yang negatif sekaligus memperbaiki diri Anda Luangkan waktu untuk introspeksi diri serta mengenali perasaan dan pikiran Anda. Luangkan waktu sejenak untuk berpikir sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu. Luangkan waktu untuk berpikir dan melihat sesuatu dari segala sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati. Tingkatkan kesadaran, fokus, dan konsentrasi, serta hindari terhanyut dalam pikiran Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tingkatkan pengetahuan dan pengalaman dengan membaca, mengikuti pelatihan atau webinar, mendengarkan podcast, atau melakukan hal-hal baru. Tetap percaya pada orang lain, tetapi belajarlah untuk mengenali tanda-tanda kebohongan orang lain agar tidak mudah dibohongi. Networking atau berikan kesempatan pada diri Anda untuk bertemu dan berkenalan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Jangan takut untuk mempercayai firasat Anda.. Catatan dari SehatQ Naif adalah suatu sifat yang bisa dimaknai dengan positif maupun negatif. Sifat yang terlalu naif mungkin membuat seseorang lebih mudah tertipu atau dimanfaatkan orang lain. Di satu sisi, kenaifan bisa membantu Anda lebih optimis dalam melihat sesuatu. Hal terpenting adalah terus belajar dan berani melihat dunia luar lebih luas agar pengetahuan dan pengalaman lebih kaya. Ini bisa menghindari Anda dari sifat naif yang negatif. Dengan begitu, Anda juga bisa lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu. Jika masih ada pertanyaan seputar apa itu naif atau masalah pada perilaku lainnya, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Tujuanupacara ini adalah untuk mengurangi sifat buruk (sad ripu). Upacara potong gigi dilaksanakan oleh Pandita/Pinandita dan dibantu oleh seorang sangging (sebagai pelaksana langsung). Tradisi melompat batu atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan
Masyarakat Nias sering dibenci oleh orang lain karena sifat keras kepala dan tegas yang mereka miliki. Meski demikian, budaya dan masyarakat Nias sebenarnya memiliki banyak kekayaan yang patut diapresiasi, seperti adat dan tradisi unik serta keberagaman etnis yang tersebar di pulau sebelum menyebut seseorang benci terhadap suku Nias, mari kita mengenal lebih dalam tentang budaya dan masyarakat Suku Nias DibenciSebelum memulai, perlu diketahui bahwa tujuan pembuatan artikel ini bukanlah untuk menjelek-jelekkan orang atau suku adil jika suku Nias dianggap sebagai orang jahat. Orang Nias pada umumnya baik dan tidak ada informasi yang membenarkan jika suku Nias banyak orang dari luar pulau Nias yang masuk ke daerah tersebut, bahkan ada yang menetap dan menikah dengan orang Nias, ini menunjukkan bahwa suku Nias terlahir sebagai orang yang baik seperti suku lainnya di Nias sangat memperhatikan harga diri dan menggunakan prinsip "sökhi mate moroi aila", yang berarti lebih baik mati daripada mengalami dapat memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah bahwa orang Nias dianggap sebagai suku dengan martabat yang tinggi yang harus dijaga, dipertahankan, dan sisi negatifnya adalah bahwa prinsip ini menyebabkan orang Nias memiliki jiwa egois yang dapat menyebabkan perselisihan dan ketidakharmonisan di suara orang Nias umumnya keras, kepribadian mereka biasanya penuh perhatian dan demikian, mereka juga memiliki sifat yang kuat dan tegas saat menyampaikan ciri ciri orang Nias?Orang Nias yang tinggal di daerah Nias Utara, Nias Tengah, dan Kota Gunungsitoli umumnya memiliki bentuk wajah oval dan berambut hitam, serta memiliki kulit putih dan postur tubuh orang Nias yang tinggal di Nias Selatan, terutama Teluk Dalam, sering memiliki wajah lojong dengan rahang keras dan postur tubuh begitu, mereka juga memiliki kulit putih seperti orang China, namun matanya tidak suku Nias keras?Orang Nias umumnya memiliki sifat keras dan tegar, sesuai dengan budaya pejuang perang yang mereka membantu masyarakat Nias dan budayanya bertahan di tengah serbuan budaya pejuang Nias sudah ada selama bertahun-tahun, ketika desa-desa di sana saling memproklamirkan perang antar desa atau antar suku terjadi karena rasa dendam atau masalah perbudakan. OrangIsrael dan orang Yehuda yang tinggal di kota-kota Yehuda juga membawa persembahan persepuluhan yang terdiri dari lembu sapi dan kambing domba, dan persembahan persepuluhan yang terdiri dari persembahan kudus yang telah dikuduskan bagi TUHAN Allah mereka. Semuanya itu diletakkan mereka bertimbun-timbun" (2 Taw.31: 5b-6). Berbagai suku di Nias ”Pulau Nias ini diduduki oleh sejumlah besar suku-suku.“ Beginilah ditulis oleh Edrisi pada tahun 1154. Edrisi lahir pada tahun 1099 di Ceuta, studi di Cordua, kemudian mengadakan perjalanan panjang dan akhirnya menetap di Sisilia. Untuk raja itu dia menulis suatu buku geografis yang cukup tebal. Antara lain Edrisi menulis tentang pulau Niyan Nias, bahwa “padat penduduknya”, bahwa disitu ada “satu kota besar” dan bahwa “pulau ini diduduki oleh sejumlah besar suku-suku.” Tradisi lisan di Gomo menyebut 6 leluhur atau suku yang diturunkan dari Ibu Sirici. Mereka ini tergolong sebagai penghuni pertama di pulau Nias. Mereka ini secara singkat diuraikan dalam silsilah orang-orang Nias oleh dua Misionaris, Sundermann dan Thomas, sesuai dengan tradisi lisan pada waktu itu, sekitar pada tahun 1885 . Kedua misionaris itu menyebut 2 pohon silsilah tambo. Pohon pertama menyebut penghuni asli Nias yang dinilai kurang manusiawi atau seperti hantu dan roh jahat. Dan baru kemudian diuraikan keturunan yang sungguh manusia niha dalam pohon kedua. Orang Nias menyebut diri mereka sebagai Ono Niha anak-anak dari manusia dan pulau tanah air mereka disebut Tanö Niha tanah manusia. Ia turunkan anaknya yang ke-6, Ibunda Sirici. Lukisan dari P. Johannes M. HĂ€mmerle. Penghuni Nias yang pertama Grup Etnis dari bawah niha moroi tou Inilah manusia dari dunia bawah [moroi ba mbanua tou], penghuni gua yang tergolong periode awal Mesolitikum. Mereka menganut budaya epi-paleolitik Hoa Binh yang terkenal dari Vietnam. Terbukti melalui ekskavasi di Gua Tögi Ndrawa di dekat Gunungsitoli pada bulan Agustus 1999 oleh Museum Pusaka Nias bekerjasama dengan Universitas Airlangga. Batu yang di gunakan manusia yang di temukan di Gua Tögindrawa. Ekskavasi berikut oleh Balai Arkeologi Medan. Tögi Ndrawa, artinya Gua Orang Asing. Gua ini sudah dihuni lebih tahun yang lalu. Leluhur mereka disebut Latura Danö atau Nazuwa Danö atau Ba’uwa Danö. Ada beberapa variasi namanya. Masalahnya, dalam penelitian DNA patriliniar Y-Chromosom keturunan mereka tidak ditemukan. Gen mereka belum ditemukan pada masyarakat Nias yang hidup saat ini. Grup Etnis yang berkulit putih niha safusi Leluhur mereka Bela, dan mereka disebut Ono Mbela anak dari Bela. Ekskavasi di Gua Tögi Ndrawa dilakukan, karena tradisi lisan bicara tentang manusia gua. Ternyata benar. Tradisi lisan tidak boleh diremehkan. Lebih banyak lagi tradisi lisan bicara tentang suku Ono Mbela, yaitu manusia yang hidup di atas pohon. Mereka pemilik hutan dan marga satwa di rimba sokhö utu ndru’u. Manusia dari etnis atau suku lain yang hendak memburu di hutan, harus minta izin dari mereka dengan memberi persembahan sesajen. Pada tahun 1985 masih dapat dilihat persembahan yang diletakkan di bawah pohon. Grup Etnis di Sungai cuhanaröfa Leluhur mereka oleh tradisi lisan di Nias disebut Cuhanaröfa. Grup Etnis dengan kepala besar sebua gazuzu Leluhur mereka Nadaoya, yang dipandang juga sebagai roh jahat atau iblis yang memangsa. Grup Etnis di Sebelah bawah air terjun sihambula Disebut juga Sihambula yang tinggal di sebelah bawah air terjun dan Awuwukha, yang tinggal di jurang terjal. Grup Etnis di sebelah bawah air barö nidanö Tiada kemungkinan, orang hidup di bawah air. Besar kemungkinan, orang yang dimaksudkan disini adalah orang atau satu suku yang tenggelam dalam Tsunami. Bagi mereka ini dipakai juga istilah Bekhu Nasi hantu laut. Ternyata, bahwa suku Niha manusia yang menuturkan tradisi lisan, mengutamakan sukunya sendiri dan tidak mau membuang untuk menceriterakan kepada kita berita tentang penghuni pertama di pulau Nias. Siapakah orang-orang ini dan apakah mereka benar-benar ada? Sudah pasti ada orang-orang di pulau, sebelum kelompok etnis saat ini tiba. Hal ini dikonfirmasi oleh catatan sejarah dan penelitian arkeologi. Beberapa kelompok yang dijelaskan ini mungkin hanya cerita mitologi, tetapi yang lain, terutama orang yang tinggal di gua dan di pohon, memang ada. Mereka kemungkinan adalah kelompok suku Austronesia yang telah diisolasi di Nias. Beberapa orang Nias sekarang memiliki rambut keriting, yang mungkin merupakan hasil gen dari penghuni-penghuni pertama di Nias. Penghuni Nias yang disebut Niha manusia Menurut mitologi mereka, orang-orang Nias awalnya, hidup di dunia atas surga, dan nenek moyang asli menurunkan mereka ke bumi Pulau Nias. Grup Etnis dari atas moroi yaĆ”a Niha manusia Ibu Nazaria menurunkan satu orang leluhur dari grup manusia itu. Belum jelas siapa dia itu, entah Ho atau Hia atau Hia-Ho. Dalam Hoho disebut Ho pada awal mula Ho ba mböröta. Penelitian DNA menemuka kesamaan suku Nias dengan suku-suku di Filipina dan Taiwan. Sedangkan suku-suku asli di Taiwan berasal dari Yunan, Cina Selatan. Saudara jauh? Kiri suku-suku di Taiwan. Kanan suku-suku di Filipina. Dalam ke-2 silsilah tertua yang ditulis oleh Sundermann dan Thomas diakui, bahwa sudah ada suku-suku lain di Nias, sebelum suku Niha datang. Grup Manusia ditaksir masuk ke Nias sekitar tahun 1350 M. Mereka ini membawa kemajuan di sektor pertanian, peternakan, teknik menenun, pertukangan kayu, pandai besi, tukang emas yang datang dari Padang Lawas Sumatra, arsitektur rumah, adat-istiadat/budaya, penghormatan terhadap orangtua dan para leluhur, patung leluhur, budaya megalitik, silsilah, dll. Mengingat bahwa pada waktu itu dinasti Ming menguasai laut di Asia Tenggara sampai ke Afrika, mengingat juga bahwa pada waktu itu di Singkuang, kota di muara sungai Batang Gadis yang berhadapan dengan Nias, terdapat suatu koloni orang Cina serta satu galangan kapal lih. buku Tuanku Rao, maka sangat mungkin suku Niha di Nias berasal dari situ. Terdapat cukup banyak indikasi untuk teori itu. Sebagai suatu perbandingan kita dapat melihat suku Mandailing, yang merupakan suatu suku campuran antara Jawa, Cina dan Bugis. Para leluhur suku Niha yang terkenal adalah Ibunda Siraso, Hia dan Ho. Mereka berdomisili di Sifalagö Gomo. Penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Medan di Sifalagö Gomo menemukan bukti kehadiran Niha di Sifalagö Gomo pada tahun sekitar 1350 atau sekitar 600-700 tahun yang lalu. Imigrasi sebelum Hia? Leluhur Daeli, terhitung 42 generasi dalam silsilah. Leluhur Ho, terhitung 56 atau 59 generasi dalam silsilah. Leluhur Sihai, Sirao, Luomewöna terhitung l/k 60 generasi dalam silsilah untuk marga Zebua . Leluhur Gözö/Baeha, terhitung ca. 40 generasi oleh marga Baeha di Lahewa. Leluhur Daeli berdiam di Tölamaera, Idanoi, dan Gözö di dekat muara sungai Muzöi. Ama Waigi Hondrö di desa Onohondrö menyebut juga suatu rumusan kuno ”Siwa götö niha me löna so Hia.“ Artinya 9 generasi sebelum ada Hia. Maka kita harus mengurangi sekitar 225 tahun dari tahun kelahiran Hia. Dengan melihat banyaknya generasi dari para leluhur di sebelah atas, maka kita harus memperkirakan kedatangan para leluhur itu jauh sebelum Hia. Dengan menghitung 25 tahun untuk satu generasi, imigrasi mereka boleh jadi sbb. Daeli pada tahun ± 950 M , Ho pada tahun ± 600 M, Sihai/Zebua pada tahun ± 500 M, Gözö pada tahun ± 1000 M. Perhitungan ini tidak bermaksud untuk membenarkan angka-angka generasi dalam silsilah-silsilah tersebut di atas. Hanya menggambarkan suatu skenario untuk penelitian lebih lanjut atas sejarah para leluhur di Nias. Rumusan kuno berbunyi Ladada raya Hia, lafailo yöu Gözö, ladada Ho ba ndroi Gaidö, ya'ia börö zanatulö. Hia diturunkan di Selatan, Gözö diturunkan di Utara, Ho diturunkan di lembah Gidö, dia itu sumber perdamaian. Kelompok etnis lain di Nias Wanita dari marga Polem Suku Polem dari Aceh Pada tahun 1639, Iskandar Muda meninggal di Aceh. Tiga tahun sesudah itu, tahun 1642, suku Polem dari Aceh masuk ke Nias dengan memakai 7 biduk. Mereka berlabuh di beberapa tempat di pantai Timur pulau Nias, antara lain di muara sungai Idanoi yang sejak itu disebut Luaha Laraga. Keturunan mereka ditemukan di desa Mudik dan juga di To’ene. Peninggalan dari zaman itu adalah 2 meriam besar yang dapat dilihat di Pendopo di Gunungsitoli dan di depan mesjid tertua di Mudik. Suku orang Bugis Orang Bugis tinggal di pulau-pulau kecil di seluruh Indonesia. Suku Bugis terkenal sebagai perantau. Dalam tradisi lisan Nias terdapat beberapa petunjuk tentang kehadiran mereka di pulau Nias Laowö Maru di sebelah selatan Gunungsitoli, Masa di hulu sungai Oyo Ulu Noyo, Bahoya di Mazinö dan Bekhua di Telukdalam. Tetapi kini, mereka tidak ada lagi di situ. Keturunan mereka sampai sekarang ditemukan di Pulau Hinako, dan Sirombu dan di Pulau Tello. Di Nias, Bahasa Bugis disebut li mbekhua. Mereka sudah lama meninggalkan bahasa mereka sendiri. Namun bahasa itu masih tersisa dalam nama-nama pulau, nama Pulau Tello. Dulu di Makassar terdapat satu kerajaan dengan nama Tello. Suku Bugis di Hinako pernah diserang oleh orang Aceh dan hampir seluruh warganya dibunuh oleh orang Aceh. Keturunan orang Bugis masih ada di kepulauan Hinako, nama marga adalah Marunduri dan Maru'ao. Sekolah untuk orang Cina di Gunungsitoli 1951. Orang Cina Tionghoa Orang-orang Cina telah datang ke Nias sebagai pedagang selama ratusan tahun dan banyak dari mereka telah menetap di pulau. Keluarga-keluarga Cina telah tinggal di kota-kota dan desa-desa yang lebih besar di sepanjang pantai selama beberapa generasi. Di Gunungsitoli ada banyak orang keturunan Cina. Contoh marga orang Cina yang ada di Nias adalah; Lim Halim, Thio, Wong, Tan dan Gho. Bahasa Nias Bahasa ini sangat tua dan unik, belum diketahui dari mana asal usulnya dan belum dapat digabungkan dengan bahasa-bahasa lain dalam satu rumpun atau keluarga bahasa. Diandaikan bahwa setiap suku baru yang berimigrasi ke Nias, lama-kelamaan meninggalkan bahasa mereka sendiri dan kemudian memakai bahasa Nias bahasa penduduk yang sudah kian hadir di situ. Contoh terbaru ialah orang Bugis di Hinako. Sekitar tahun 1800 mereka meninggalkan bahasa Bugis. Begitu juga keturunan Polem yang beradaptasi di Nias dan berbicara bahasa Nias. Contohnya di desa Mudik. Namun seringkali masih terdapat relik-relik dari bahasa ibu sendiri yang dipertahankan. Saat ini ada sekitar satu juta penutur bahasa Li Niha. Ini termasuk orang Nias etnis yang tinggal di pulau serta beberapa ratus ribu orang Nias yang tinggal di tempat lain di Indonesia. Patung Adu Zatua digunakan dalam pemujaan leluhur. Adat-istiadat dan hukum hada, böwö, huku, agama Secara umum diakui, bahwa adat-istiadat hada, böwö kita di Nias berasal dari Gomo. Tetapi ini tidak berarti, bahwa masyarakat Nias seluruhnya berasal dari Gomo. Pokok dari adat-istiadat seluruhnya adalah adat perkawinan böwö ba wangowalu. Bagian lain yang sangat penting adalah hukum yang dirumuskan pada pesta Fondrakö. Bagian lain lagi ialah agama para leluhur, yakni penghormatan terhadap orang tua pemujaan leluhur. Segala-galanya disampaikan dengan doa dan persembahan kepada orang tua yang telah meninggal atau kepada para leluhur. Segala-galanya dimohon dengan doa dari mereka. Struktur masyarakat Nias adalah patrilineal. Yang termasuk dalam suatu clan atau marga adalah semua orang yang berasal dari seorang leluhur laki-laki si sambua mo’ama. Perkawinan adalah exogamy. Putri-putri dikawinkan dengan suku lain. Atau pengantin perempuan diambil dari suku lain dengan melunasi mas kawin yang cukup tinggi. Dalam hal ini sangat penting untuk memperhatikan pihak Iwa saudara ayah calong mempelai perempuan dan uwu atau sibaya saudara dari ibu mempelai perempuan dihitung 8 generasi kembali. Orang Nias mengubah nama mereka ketika mereka memiliki anak. Mereka mengambil nama anak pertama yang lahir, terlepas jika itu adalah anak laki-laki atau perempuan. Orang tua laki-laki menambahkan "Ama" Ayah dan perempuan menambahkan "Ina" Ibu. Sebagai contoh jika pasangan memiliki anak disebut Sökhifao, orang tua akan dikenal sebagai Ama Zökhi dan Ina Zökhi. Teman dan keluarga akan menggunakan nama ini, sementara nama sebenarnya hanya digunakan untuk tujuan resmi. Tradisi ini masih digunakan di Nias saat ini. Hirarki desa Bangsawan wanita dari Nias Selatan. Orang-orang Nias mempunyai struktur hirarki dan dibagi dalam tiga kelas; bangsawan, orang biasa dan budak. Setiap kelas memiliki tingkat yang berbeda. Para ketua adalah yang tertinggi dari para bangsawan, hampir lebih dekat dengan para dewa dari manusia. Berikutnya adalah bangsawan yang terlibat dalam pimpinan. Pangkat rakyat biasa itu lebih fleksibel dan tergantung pada kekayaannya emas, babi dan budak dan kemampuan untuk memberikan pengorbanan yang diperlukan untuk pesta adat owasa. Budak dibagi dalam tiga tingkat; tahanan dari perang, orang yang tidak bisa membayar hutang mereka, dan penjahat dengan hukuman mati yang telah diampuni. Tawanan perang adalah kategori terendah dan kadang-kadang dikorbankan ketika sebuah kepala diperlukan untuk kegunaan upacara. Sebuah Masyarakat prajurit Sekitar abad ke-11 ketika budak-budak menjadi komoditas, Pulau Nias sering diserbu oleh orang luar. Akhirnya kepala suku Nias juga terlibat dalam perdagangan, dengan menjual musuh yang ditangkap dalam pertukaran untuk emasUntuk waktu yang lama, masyarakat Nias hidup dalam keadaan konflik yang terus-menerus. Sering di keadaan membela diri terhadap perampok budak atau terlibat dalam peperangan antar suku. Masyarakat Nias mengembangkan sebuah budaya perang, berfokus pada membangun pertahanan dan membuat senjata. Pemuda-pemuda dibesarkan untuk menjadi prajurit yang ganas dan pelatihan dimulai pada usia dini. Sebagai hasilnya Nias memiliki pejuang-pejuang kuat, tukang ahli pembangun dan tukang besi, tetapi petani atau nelayan yang kurang terampil. Menjadi prajurit tidak berarti bahwa orang itu selalu harus berjuang. Perencanaan strategis dan licik adalah keterampilan penting dalam masyarakat Nias. Strategi politik olah gerak antara desa dan öri adalah bagian dari perebutan kekuasaan yang konstan. Misalnya sebuah desa bisa berpihak dengan pasukan Belanda untuk menyerang mengalahkan musuh, hanya untuk beralih sisi kemudiannya. Siapa pun yang bisa membujuk orang lain untuk melakukan penawaran mereka dengan kata-kata saja adalah orang yang sangat dihormati. Seni pidato itu sangat dihargai, dan sampai hari ini orang Nias adalah sangat terampil pembicara publik dan memiliki keterampilan politik alami. Marga-marga Nias Di Nias ada sekitar seratus marga. Ini adalah sebagian dari marga yang terkenal HIA Berasal dari Börönadu, Gomo, Nias Selatan. Sekarang tinggal di Nias Barat. TELAUMBANUA Berasal dari Idanoi, Gunungsitoli. Sekarang tinggal di Gunungsitoli, Sawo dan Gomo. GULÖ Berasal dari Sungai Gidö, Nias. Sekarang tinggal di Gidö, Mau dan Mandrehe. ZEBUA Berasal dari Laraga-Ononamölö-Tumöri, Gunungsitoli. Sekarang tinggal di Tumöri, Gunungsitoli dan Mandrehe. HAREFA Berasal dari Onozitoli, Gunungsitoli. Sekarang tinggal di Namöhalu, Lotu dan Gunungsitoli. DAELI Berasal dari Onolimbu, Lahömi, Nias Barat. Sekarang tinggal di Nias Barat. DUHA Berasal dari Negeri To'ene, Nias Selatan. Sekarang tinggal di Teluk Dalam. HULU Berasal dari Gomo, Nias Selatan. Sekarang tinggal di Alasa. LAIA Berasal dari Gomo, Nias Selatan. Sekarang tinggal di Lölöwau, Gidö dan Lölömatua. WARUWU Berasal dari Sungai Gidö, Nias. Sekarang tinggal di Mau dan Mandrehe. Marga-marga yang lain Dachi, Halawa, Mendröfa, Ndruru, Gea, Zalukhu, Zega, Zendrato, Lase, Laoli. TradisiKelahiran Suku Nias. Dalam artikel saya kali ini, saya akan mengajak teman-teman pembaca untuk jalan-jalan ke tempat kelahiran saya, yaitu Kepulauan Nias yang berada di daerah Utara Sumatera. Nias pada sekarang ini telah memiliki 1 Kota Madya, dan 4 Kabupaten dengan masing-masing Kabupaten-Kotanya memiliki kekhasan masing-masing yang
Karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagaimana disyarahkan oleh Syekh Muhammad Nawawi Banten mengutip keterangan ulama yang menyebutkan 10 sifat paling dibenci Allah SWT pada karyanya Nashaihul Ibad. Karya Imam Al-Asqalani menyebut 10 sifat buruk yang patut dijauhi. Syekh M Nawawi Banten dalam karyanya Nashaihul Ibad pada halaman 63 mengatakan bahwa sifat-sifat buruk yang dibenci Allah sebenarnya lebih dari sepuluh. Hanya saja 10 sifat ini merupakan sifat yang paling dibenci Allah. ŰŁÙƒŰšŰ± ŰšŰș۶ۧ من ŰșÙŠŰ±Ù‡Ù… Artinya, “Tetapi 10 hal ini paling dibenci dibandingkan hal lainnya,” Syekh M Nawawi Banten, Nashaihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah tanpa tahun], halaman 63. Imam Al-Asqalani menyebut secara rinci 10 sifat-sifat buruk yang perlu dijauhi 1. Kebakhilan orang kaya. Sifat bakhil melenyapkan sifat kemanusiaan dan menetapkan sifat kebinatangan. 2. Kesombongan orang fakir miskin. 3. Ketamakan ulama. 4. Kehilangan rasa malu kalangan perempuan. Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Ad-Dailami yang artinya, “Orang yang tidak memiliki rasa malu, maka tidak ada agama padanya. Siapa saja yang tidak malu di dunia, niscaya ia tidak masuk surga.” 5. Cinta duniawi hubbud dunya orang-orang tua setengah baya ke atas. 6. Kemalasan anak-anak muda. 7. Kezaliman penguasa. Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Al-Hakim yang artinya, “Siapa saja yang meridhai penguasa dengan sesuatu yang membuat Allah murka, niscaya ia telah keluar dari agama Allah.” 8. Rasa takut para tentara/militer dalam menghadapi musuh. Rasa takut adalah kelemahan jiwa yang merintangi tentara untuk berhadapan dengan tentara musuh. 9. SIkap ujub ahli zuhud. Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Abu Nu'aim yang artinya, “Siapa saja yang memuji dirinya sendiri atas sebuah amal saleh, maka pujiannya itu salah jalan dan gugurlah pahala amalnya.” 10. Sikap riya para hamba Allah yang ahli ibadah/ubbad. Syekh Nawawi Banten mengutip hadits riwayat Ad-Dailami yang artinya, “Waspadalah kalian mencampur ketaatan kepada Allah dengan menyukai pujian manusia karena dapat mengugurkan amal kalian.” Syekh Nawawi Banten menambahkan catatan pengecualian atas pujian orang lain tanpa ia sendiri menyukainya karena hal itu tidak termasuk riya. Syekh Nawawi Banten mengutip hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Dzar RA yang mengisahkan pertanyaan sahabat, “Bagaimana pendapatmu wahai Rasul tentang seseorang yang berbuat baik dan orang lain memujinya?’ Rasulullah SAW menjawab, Demikian itu adalah kabar gembira yang cepat bagi orang beriman.’” Semua ini patut menjadi catatan agar masing-masing orang dapat berbuat sesuatu sesuai dengan kapasitasnya dan menjauhkan sifat-sifat tercela. Wallahu a’lam. Alhafiz Kurniawan Sumber Ini 10 Sifat Paling Dibenci Allah SWT
Apasaja dampak Modernisasi dan Globalisasi Terhadap Etika dan Moral 4. Apa saja faktor yang Menyebabkan Terjadinya Perubahan Moral dan Etika 5. Apa solusi Untuk Mengatasi Perubahan Moral dan Etika C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Mengetahui konsep Adat, Moral, dan Etika 2. Apa itu dat Istiadat Dalam Kehidupan Bermasyarakat 3. Mungkin sisi terburuk dari sikap buruk adalah kita kadang melakukannya tanpa sadar. Kita tak tahu bahwa perbuatan kita sebenarnya mengganggu, karena di bayangan kita, yang kita lakukan sah-sah saja. Kita tak sadar bahwa kalimat yang kita lontarkan menyakiti, karena maksud kita adalah di sinilah pentingnya mengingatkan diri kita sekali-sekali. Sifat-sifat apa sih yang sebenarnya mesti kita kurangi? Di antara yang Hipwee jabarkan di bawah ini, yang mana yang paling sering kamu lakukan tanpa sadar?Eits, nggak apa-apa kok kalau kamu melakukan hal-hal ini sekali-kali. Kalau ada yang namanya sumber kekurangan, pasti manusia termasuk di antaranya. Yang penting adalah kita menunjukkan niat untuk memperbaiki kekurangan kita. Jadi, sifat-sifat apa saja yang harus kita hindari?1. Sok tahu dan hobi menggurui. Karena orang yang benar-benar pintar nggak akan merasa dirinya pintar.“Gini lho caranya, bukan gitu. Kan udah berkali-kali diajarin?” “Grammar kamu salah. Kok hal segampang gitu aja kamu nggak tahu sih?” “Ikut apa yang kubilang aja. Gak usah pakai nanya.”Ketika kamu merasa paling pandai dari orang-orang di sekitarmu, berhati-hatilah dengan keyakinanmu itu. Pertama, namanya juga keyakinan subyektif — kamu bisa saja salah. Kedua, keyakinan ini bisa menyeretmu melakukan hal-hal yang menyebalkan. Misalnya, karena tidak mau terlihat bodoh, kamu pura-pura mengerti apapun kata lawan bicaramu serta berusaha memonopoli pembicaraan. Padahal lebih baik kamu mengaku tidak tahu daripada pura-pura tahu sesuatu! Orang yang pengetahuannya palsu itu kelihatan, terbuka dan jangan segan untuk bertanya. Hal ini justru mampu membuatmu kian kaya ilmu dan wawasan. Di lain hal, jika memang kamu tahu akan sesuatu dan berniat membagi ilmu, selalu berikan orang lain kesempatan untuk tak setuju denganmu. Ingat salah satu tanda bahwa kamu benar-benar pintar adalah kamu tak merasa bahwa dirimu sendiri Karena punya barang mewah satu-dua, kamu merasa dirimu kaya“Wah kok kamarmu sempit ya
 Kita main di kost-ku aja deh yuk?“ “Aku sih biasanya nggak mau kalau penginapanku nggak ada AC-nya.” Padahal lagi ikut acara kampus yang mengharuskan pesertanya nginep kayak ikan sarden di satu kamarSifat lain yang membuat orang lain enggan berada di dekatmu adalah merasa diri kaya. Merasa kamu memiliki hal yang tidak kamu miliki dan memamerkannya demi harga diri justru membuat orang di sekitarmu jengah. Apalagi kalau kamu sengaja nyinyir supaya orang sadar bahwa kamu kaya dan berharta. Tahukah kamu bahwa hal ini justru membuatmu makin kerdil di mata mereka?3. Orang-orang yang benar-benar kaya biasanya akan terlihat sendiri, kok. Hobi pamer kekayaan malah bikin kamu terlihat “Wah lucu banget dompetnya, kamu beli dimana?” Kamu “Oh, ini dioleh-olehin sama papaku dari Swiss. Biasa aja yang ini, bagusan yang satunya, yang dari Paris.” Teman “Oh
” *senyum kecut*Ketika kamu memiliki harta yang berlebih, syukurilah dan tidak usah bertinggi hati. Memamerkan hartamu tidak membuatmu makin kaya di mata orang lain. Hal ini juga tidak mengangkat derajat dan status sosialmu. Justru dengan cara inilah orang-orang makin tau bahwa kamu miskin iman. Jika memang kamu punya dan berada sadarilah bahwa hidup adalah roda yang berputar dan mungkin saat ini kamu hanya sedang berada di posisi atas. Ingat juga bahwa suatu saat nanti kamu akan berada di posisi Kalau kamu tidak dilibatkan dalam suatu obrolan, jangan langsung ikutan nimbrung. Ingat, kamu tidak yang juga bisa membuat orang di sekitarmu merasa jengah adalah ketika kamu tidak dilibatkan dalam suatu obrolan, namun tetap ngotot masuk ke dalamnya. Apalagi, kalau kamu tiba-tiba langsung memonopoli apa-apa jika kamu ingin mengakrabkan diri dengan sesekali menyambung ke dalam obrolan. Yang perlu diingat, memotong pembicaraan orang itu sama sekali tidak sopan. Jadi berusahalah untuk berendah hati setiap kali masuk ke dalam obrolan. Hormati juga kesempatan orang untuk berbicara dengan tidak memotongnya. Ingat juga, inti dari pembicaraan adalah pertukaran ide dan gagasan. Jadi, tak ada faedahnya untuk ngotot mendominasi. 5. Menganggap remeh orang lain tak akan membuatmu lebih hebat dari merekaDalam hati Ooooh, ini si anak baru. Ya ampun
 dandanannya aja udik begitu!Diakui atau tidak, tanpa sadar kita sering memandang rendah atau menganggap remeh orang lain. Padahal hal itu tidak membuat kita lebih hebat dari orang yang kita pandang remeh berpikiran negatif dan merasa dirimu sudah hebat, kamu justru akan memberikan peluang bagi dirimu untuk mencecap kegagalan. Kenapa? Karena kamu menilai orang murni dari pembawaan dan penampilan, sementara kemampuan seseorang yang paling berharga selalu tersimpan di dalam diri mereka. Jangan kaget apabila suatu saat nanti kemampuanmu hanyalah sekecil ruas kuku orang yang kamu remehkan. 6. Kikir dan perhitungan, kalau kelewatan, akan membuatmu miskin temanKamu “Eh, mana kembalianku? Kurang seratus nih.” Teman “Yaelah
 Cepek doang masih dicariin. Nih!”Perhitungan memang wajar. Namun, jangan sampai sifat yang aslinya baik ini jadi malah menyusahkan orang. Jika kamu tahu temanmu sedang tidak punya waktu untuk merogoh sakunya demi mencari koin 100 untukmu, bukankah lebih baik kamu mengikhlaskan koin 100 perak itu untuk dia? Jika kamu tahu teman yang berhutang padamu sedang kesulitan keuangan karena akhir bulan, tidakkah lebih baik bagimu untuk menagih hutang di awal bulan saja? Memang wajib untuk menjaga apa yang kamu punya, tapi kamu juga harus bisa membaca Dengan membicarakan orang di belakang, kamu menunjukkan bahwa nyalimu tak tebal“Tahu nggak sih? Si A itu ternyata ceweknya dua, lho.” Padahal yang satu itu adiknya, bukan selingkuhannya! “Si B itu udah punya pacar belum sih? Kok tiap kali pulang, yang nganterin beda-beda?”Ngomongin orang di belakang sering menjadi kebiasaan yang kita lakukan tanpa sadar. Mungkin karena kita tak berani mengeluh di depan orang yang membuat kita kesal, namun mungkin juga karena kita memang hobi mengekspos kehidupan privat membicarakan keburukan orang lain tidak menjadikanmu manusia yang luput dari kesalahan. Justru aktivitas ini dapat membuat reputasimu makin jelek. Orang-orang akan menjauhimu, tidak terkecuali teman-teman yang ikut bergosip bersamamu!8. Sedikit-sedikit mengadu ke dosen atau kepala sekolah, mungkin kamu bukan teman yang bisa diandalkan“Kamar lo bocor tuh. Gara-gara gak dirawat, sih. Gue bilangin Bu Kost lho kalau gini terus.” “Buat apa khawatir kamar gue bocor? Kan gue punya elo.” “Hah? Maksudnya?” “Iya. Elo kan ember. Tuh sana tampung airnya!”Sifat buruk yang satu ini bisa menjatuhkanmu di kemudian hari. Terbiasa mengadu dan bermuka dua akan menjadikanmu orang yang sulit dipercaya. Bukan gak mungkin orang-orang terdekatmu enggan berbagi cerita atau rahasia denganmu, karena tahu bahwa kamu orang yang tak bisa buruk yang satu ini juga bisa membuat label “si mulut ember” tersemat padamu. Teman-temanmu juga perlahan akan mundur teratur dan berpikir dua kali dulu sebelum mengajakmu bergabung di dalam pertemanan. Kurangi kebiasaan ini ya sebelum kamu benar-benar enggak punya teman karena tabiat jelek Hobi mengeluh justru akan memperparah rasa jenuhmu“Aduh, capek nih, kerjaan banyak banget
” “Aduh, laper
.” “Aduh, ngantuk
.”Mengeluh tidak akan mengurangi bebanmu. Justru hal ini akan membuatmu makin jenuh dan beban hidupmu terasa makin berat. Dengan mengeluh kamu juga akan mengganggu orang-orang yang ada di sekitar. Secara tanpa sadar kamu bisa menyebarkan aura negatif ke sekelilingmu. Bukan hanya bebanmu yang bertambah berat, tetapi orang-orang di sekitarmu juga akan makin mengeluh, kalian bisa mengingat lagi nikmat atau berkat yang sudah kalian terima hari ini. Mengubah sudut pandangmu dengan memandang hal dari kacamata positif mungkin bisa sedikit mengurangi kebiasaan jelek satu ini. Sebelum meratap betapa capeknya kalian karena beban pekerjaan yang tak kunjung usai, bersyukur dan berterimakasihlah bahwa kalian memiliki pekerjaan, ingat juga bahwa di luaran sana masih banyak orang yang membutuhkan lapangan pekerjaan demi sesuap Selalu merasa paling benar dalam segala hal bukanlah bukti kalau kamu pintarSelalu merasa paling benar dan tidak ingin kalah dalam berbagai hal juga bisa membuat orang-orang di sekitar kian sebal dan menjauhimu. Tidak mau mengaku salah adalah bukti bahwa kamu orang yang keras kepala dan bebal. Mungkin hal ini akan memuaskan egomu, tetapi cap negatif justru akan makin sering hinggap kepadamu. Mengakui kesalahan dan meminta maaf tidak menjadikanmu manusia lemah. Justru, banyak orang yang akan mengakui kebesaran Suka memerintah, tunjuk sana-sini. Padahal, melakukan itu sendiri pun sebenarnya kamu bisa.“Eh, ambilin itu dong
!” “Eh, kipas angin nyalain, gerah nih.”Suka memerintah atau bossy mungkin secara tidak sadar pernah atau sering kamu lakukan. Hobi memerintah orang di sekitar bukanlah tindakan yang membuatmu berada di posisi badan kita masih sehat dan panca indera masih berfungsi dengan baik, kenapa tidak melakukan semuanya secara mandiri? Jika memang membutuhkan bantuan orang lain, atur intonasi suaramu. Jangan menggunakan intonasi nada yang tinggi karena akan terkesan bahwa kamu menyuruh secara tidak baik-baik. Jangan lupa juga untuk selalu mengucapkan kata “Tolong” dan “Terima kasih” setiap sebelum atau sesudah menerima bantuan dari orang lain!Nah, masihkah kamu memelihara ragam tabiat buruk di atas? Jika iya, segera buang sifat itu jauh-jauh ya. Jangan sampai orang-orang yang berharga buatmu justru menjauhimu! Penyakitsombong ini boleh dikata induk daripada segala macam bentuk kejahatan. Orang yang sombong akan kesulitan menemukan keseimbangan dalam hidupnya. Karena dia selalu memiliki rasa lebih daripada orang yang ada di sekelilingnya. Mereka yang terjangkit virus ini menganggap orang di sekitarnya tidak terlalu penting dan tidak terlalu berguna. Sejak kecil kita telah diajarkan untuk berbuat baik, rajin beribadah hingga tak lupa memberikan sedekah kepada yang tak mampu. Sayangnya, hal-hal sederhana ini lambat laun sering terlupa seiring berjalannya waktu dan usia. Manusia yang tumbuh menjadi dewasa lambat laun, entah sadar atau tidak memiliki sifat-sifat yang sebenarnya bertentangan dengan agama atau pun moral secara umum. Sifat-sifat inilah yang dijadikan jalan masuk setan. Kita semua pasti yakin jika makhluk itu ada meski kadang tak berwujud. Setelah setan masuk maka manusia akan semakin rusak hingga akhirnya merusak dunia. Membuat dunia yang harusnya nyaman ini jadi kelam. Mari waspadai sifat-sifat yang disukai setan ini! 1. Kebodohan Jika anda melihat tayangan berita entah di TV atau pun media online. Pasti pernah mendengar Donald Trump sang calon Presiden Amerika yang gemar berulah. Sifat rasisnya terhadap Islam sangat tinggi hingga membuatnya dikecam banyak hal. Inilah salah satu kebodohan yang sering dilakukan oleh manusia di seluruh dunia. Bahkan mungkin kita juga pernah melakukan. Kebodohan [image source]Seorang manusia yang bodoh selalu enggan berpikir dengan baik. Segala hal selalu didasari oleh kepentingan sesaat tanpa memperhatikan orang lain. Sekarang coba kita bayangkan jika Donald Trump menjadi seorang presiden sungguhan. Apa yang akan terjadi dengan dunia yang sudah banyak masalah ini? 2. Suka Marah Kemarahan adalah bentuk dari kehancuran yang kecil. Itulah mengapa kita sebagai manusia harus mampu mengendalikan emosi. Jika emosi terus saja dituruti maka bukan tak mungkin kerusakan besar akan kembali terjadi di dunia ini. Suka Marah [image source]Coba perhatikan perang yang ada di Timur Tengah sekarang. Apa sebenarnya salah satu hal yang mendasari perang ini? Jawabannya adalah kemarahan dan sifat tak bisa menahan emosi. Dampaknya? Banyak sekali nyawa manusia tak berdosa menjadi korban. 3. Gila Dunia Sebenarnya apa yang dicari oleh manusia di bumi ini? Jawabannya adalah pahala untuk dijadikan saku ke akhirat nanti. Lantas untuk apa terlalu terobsesi dengan dunia? Jawabannya adalah dunia terlalu indah untuk ditolak. Gila Dunia [image source]Itulah mengapa kita harus bisa mengendalikan diri agar tidak gila dunia. Tidak gila dengan jabatan hingga melakukan hal kotor agar menang pemilu. Tidak gila uang hingga meluncurkan isu-isu agar bisa korupsi lebih banyak. Jika gila dunia terus dilakukan, kehancuran dunia akan berjalan lebih cepat. 4. Menuruti Hawa Nafsu Beberapa hari ini publik Indonesia sedang dihebohkan dengan penampakan artis yang punya sampingan jadi PSK. Mereka digrebek dan akhirnya diseret untuk diadili. Hal-hal semacam ini tidak akan terjadi jika saja manusia tidak selalu menuruti hawa nafsunya. Nikita Mirzani [image source]Jika sudah menuruti hawa nafsu segalanya akan jadi salah. Mulai berhubungan dengan orang yang tak semestinya. Mengeluarkan uang banyak berpikir lagi. Terakhir, membuat masyarakat jadi geram dan mengutuki mereka. Hal di atas cuma salah satu contoh saja. Di masa lalu banyak sekali kerajaan yang hancur hanya perkara wanita. 5. Suka Pamer Sifat suka pamer adalah sifat yang banyak sekali dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. Coba perhatikan TV dan tontonan yang ada di dalamnya. Akan ada banyak sekali adegan pamer yang dilakukan oleh entah itu artis atau orang yang diartiskan. bella Sophie, artis yang mendapat julukan tukang pamer [image source]Hal-hal semacam ini juga dilakukan oleh orang yang ada di kota atau pun desa. Mereka akan saling pamer membeli sesuatu yang mewah. Akhirnya timbul rasa iri dan semakin tidak mau kalah dengan apa yang dimiliki oleh tetangga. Jika hal ini terus terjadi kerukunan akan habis dan pertengkaran adalah hal yang mungkin akan terjadi. 6. Sombong Seseorang yang memiliki sifat sombong akan selalu membuat dirinya seakan-akan di atas angin. Membuat dirinya seorang yang benar dan bisa melakukan apa saja dengan baik. Akhirnya sifat ini dibenci oleh banyak orang dan mengakibatkan adanya konflik. bencana akibat sombong [image source]Tak sedikit permasalahan terjadi akibat rasa sombong yang berlebihan. Bahkan bisa berujung pada sebuah tindak kekerasan hingga konflik antara kelompok. Sifat sombong hendaknya dibuang jauh-jauh sebelum setan menguasai dan semuanya tak terselamatkan lagi. 7. Meremehkan Orang Lain Jangan pernah meremehkan manusia, siapa pun itu. Karena sifat meremehkan akan membuat anda semua jadi tak menghormatinya. Bahkan bisa berbuat kasar secara fisik mau pun ucapan. Sifat merendahkan orang lain akan membuat anda dipandang sebagai orang yang kejam hingga mereka pun akan merendahkan anda. Meremehkan Orang Lain [image source]Itulah mengapa ada sebuah pepatah berbunyi don’t judge a book by it’s cover. Jangan menghakimi seseorang hanya dari penampakan luarnya saja. Karena bisa jadi mereka jauh lebih hebat dari kita semua. Tidak ada yang tahu, kan? Itulah tujuh sifat yang harus kita waspadai dan buang jauh-jauh dari kehidupan. Sifat-sifat itu tak akan membuat kita semua jadi orang hebat. Justru akan semakin terpuruk dan bisa membuat dunia ini menjadi hancur berkeping-keping. qFilAR.
  • ejglzjx77d.pages.dev/225
  • ejglzjx77d.pages.dev/314
  • ejglzjx77d.pages.dev/108
  • ejglzjx77d.pages.dev/394
  • ejglzjx77d.pages.dev/221
  • ejglzjx77d.pages.dev/158
  • ejglzjx77d.pages.dev/18
  • ejglzjx77d.pages.dev/220
  • ejglzjx77d.pages.dev/399
  • sifat buruk orang nias